@ Sang
Bijaksana
[ Mz. Abri ]
Pernahkan
kita merasa, dekapan mesra penuh kasih sayang, kecupan lembut penuh rasa cinta, nimangan penuh rasa mesra, serta sifat bersahaja tanpa berpamrih yang diberikan terbaik untuk kita.
Pernah kita merasa, kasih sayang
yang tiada taranya, mendekap saat rasa dingin menyengat, meneduhkan saat hujan
dan panas menyapa. Sampai kapanpun kita pasti merasakan kasih sayang dari sang
bijaksana yang begitu sangat luar biasa besarnya.
Coba lihat, anak - anak yang dididik
dan dibesarkan dengan penuh cinta dan kasih sayang serta nilai agama yang
menguatkannya, maka akan terhadirkan ia sebagai anak yang sholeh / pun
sholehah, berakhlak, beradab serta cerdas dalam fikir dan jiwa. Dan coba kita lihat sebaliknya, jika
anak-anak yang dididik dan dibesarkan tak ada rasa kasih sayang dan bahkan
naungan agama juga tak diberikannya, maka ia akan menjadi anak yang lalai dan
juga berhati keras adanya.
Karena jika rasa cinta dan sayang dari sang bijaksana ada untuk kita, betapa begitu gembiranya hati dan indahnya jiwa kita
Lantas siapa sesungguhnya "Sang bijaksana" itu ? :D
benar, ia adalah kedua orang tua kita (Bapak/Ibu kita, Abah/Umi kita, Babe/Enyak kita, Bokap/Nyokap kita) atau panggilang sayang apapun yang lainya.
“ Karena dengan kasih sayang sedih menjadi semangatKarena dengan kasih sayang dingin menjadi hanyatKarena dengan kasih sayang lemah menjadi kuat “
Sang bijaksana yang memiliki rasa
kasih sayang kepada anaknya tentunya menjadi seorang teladan dalam keluarga
yang menghadirkan suasana indah dalam dada selaras dengan cinta dan agama.
Sang bijaksana yang memiliki rasa
kasih sayang kepada anaknya tentunya akan membentuk nilai - nilai akhlak yang
baik dalam didikan disetiap perilakunya.
Kita sebagai anak yang dibesarkan
dengan rasa kasih sayang, cinta dan agama, tentunya akan merasai keindahan itu
semua, lembut dalam menegur, sopan dalam berkata, indah dalam bertingkah. Sehingga
kelak nantinya saat diri kita menjadi orang tua dapat meniru dengan menjadikan
cinta dan kasih sayang tercipta dalam keluarga dengan kokohnya agama
didalamnya.
Sabda Nabi dikatakan : “ orang -
orang yang berkasih sayang memperoleh kasih sayang Allah SWT. Sayangilah yang
ada dibumi maka kalian pasti memperoleh kasih sayang dari yang dilangit.
Kekerabatan yang erat kaitanya dengan kata rohmat (belas kasih) yang berasal
dari Allah. Barang siapa, menjaga hubungan kekerabatan ia akan dijaga
hubungannya dengan Allah, dan barang siapa yang memtuskan hubungan kekerabatan,
ia akan diputuskan hubungan dengan Allah ”
Sang bijaksana yang sekarang menghadir tentunya menjadi
anugrah terindah yang kini kita miliki, berbaiklah, bertaatlah saat segala yang
dididiknya bernilai kebaikan dunia dan akhirat untuk kita. Contohlah, ikutilah,
baktilah, taatilah kepada beliau sang bijaksana (kedua orang tua) kita.
“ Sayangilah yang ada dibumi maka, kita pasti memperoleh kasih sayang yang ada dilangit ”
=============================================================
#
Cinta kasih tanpa batas
Ibu,
Ibu engkau begitu berharganya bagi diri
Cinta yang terhampar luas engkau telah berikan
kepada diri
Engkau mengandung diri dengan sabarnya
Engkau lahirkan diri dengan kasih seutuhnya
Bapak,
Engkau beri pelajaran hidup seorang laki laki
Engkau ajarkan disiplin diri dalam menyikapi hidup
ini
Engkau pun juga sangat mencintai dengan sepenuh hati
Diri ingat betul senyummu dalam bersabar saat diri
sering bersalah
Diri ingat selalu rasa cinta kasih mu yang begitu
besar terhampar
Diri berjanji,
Untuk membahagiakanmu
Diri kan memperbaiki diri untuk menjadikan setiap
amal diri yang diri lakukan sebagai juga amal - amalmu
Setiap diri membaca Al-Quran dan setiap akhlak amal
akan diri persembahkan kepada mu
=============================================================